Kamis, Januari 08, 2009

Pengamen Ganteng

Dirumah, umiku punya usaha toko kelontong. Seperti biasanya, setiap hari toko dibuka sehari bisa 5-10 pengemis/pengamen/minta sumbangan selalu mampir ke toko untuk mencari Rp100-200 untuk sesuap nasi/beli rokok atau lainnya. Dari anak kecil sampai orang dewasa mbah2 , laki dan perempuan. Terkadang mereka datangi toko tiap hari/tiap bulan...pokoke rutin. Umi dan almarhum abaku selalu berpesan kalo ada orang minta/pengemis diberi sekedarnya. Paling kutolak kalo udah gak punya uang kecil. Yang paling menyebalkan kalo mereka-mereka ini aku beri uang yang gak sesuai dengan standar permintaan dia, yah ngomel-ngomel. Lebih parahnya pernah uang yang kukasih itu dibuang begitu aja. Aku gak tau alasan mereka sebenarnya..tapi yang jelas rasanya mangkel. Kadang aku juga menyempatkan menggunakan jasa mereka, semisal di toko tidak punya uang receh biasanya aku tukar ke mereka2 ini kalo punya jelase.

Ada salah satu pengamen yang laen dari pada yang lainnya. dilihat dari fisik gak kayak pengamen biasanya. Penampilannya memang hanya menggunakan kaos oblong dan celana pendek. Mungkin gantengnya itu yang bikin lain. Tingginya 160-an, gak terlalu kurus juga gak terlalu gemuk. Wajahnya sekilas kayak Onci/Oci. Lagian dia sepertinya anak kuliahan/dari wajahnya keliatan smart tapi gak tau lagi. Kadang penampilan itu hanya cover penghias. Pertama lihat aku pikir dia orang beli, tapi kok bawa gitar trus nyanyi. Ealah orang ngamen. Sampe sekarang dia kadang-kadang ngamen di toko. Oh ya kemarin malam pas aku jaga toko, dia ngamen. Sampe sekarang kalo pengamen ini lagi menyandungku lagu cinta, mesti aku pengen ketawa. Dalam hatiku selalu bertanya, kenapa dia ngamen ya ?

Apa dia diusir dari rumahnya ?
Ngelanjutin sekolah, gak ada biaya ?
Or apalah selalu ada pertanyaan yang pengen aku tanyakan tapi ya itu keburu pengen ketawa.
Lain kali akan aku pertanyakan...(^_^)